Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

HADIAH SANG RAJA

Gambar
ilusrator by google Alhikisah Seorang Raja mengumpulkan rakyatnya di sebuah alun² istana. Adapun mereka berkumpul dikarenakan Tihta dari Raja itu sendiri. Setelah semua rakyatnya berkumpul maka mulailah sang raja mengeluarkan maklumatnya seraya berkata "Wahai Rakyatku hari ini aku sengaja mengumpulkan kalian semua untuk memberikan apapun yg kalian minta tanpa terkecuali". Tiba² dari salah satu mereka yg berkumpul berteriak "Apakah Tuanku akan memberikan semua yg kami minta?", tanya si bapak tua. "Iya karena hari adalah hari dimana saya berbagi untuk kalian semua", jawab sang raja. "Saya Meminta Tanah wahai Tuanku karena saya ingin menanam padi", kata si bapak. Sang Raja pun mengangkat tangan yg bertanda sang raja mengabulkan dan para punggawa segera memberikan sertifikat tanah pada si pemohon. Lalu ada lagi suara yg berkata "Saya ingin rumah", dan terdengar kembali ada yg menginginkan harta, pekerjaan dan lain²nya. Setelah dirasa semua

Viral di Bumi

Gambar
ilustator by google Assalamualaikum Wr Wb Azab atau Ujian ? Terkadang seseorang yg mendapatkan dua hal diatas akan merasa bingung yang manakah saat ini ia terimah? Bilamana Kita Jauh dari perintahNya dan selalu Melakukan apa yg dilarangNya,  maka layaklah itu dinamakan Azab. Berulang² Allah SWT pada Alquran menjelaskan tentang Azab dan Ujian sebagaimana pada firmanNya sbb: Sapi Betina (Al-Baqarah:281) "Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." Bilamana Semakin dekat kita kepada Allah SWT dan yg kita rasa selalu mendapatkan bala serta musibah maka layaklah dinamakan Ujian dariNya. Bilamana kita menyadari itu adalah Azab maka Mohonlah AmpunanNya dg melakukan Taubat dan ucapkan istifar. Bilamana kita menyadari itu adalah Ujian maka perbanyak dg dahulukan dg u

Nabi Muhammad SAW dan Awan

Gambar
ilustrator by google Kisah Nabi Muhammad SAW Kecil Dinaungi Awan Saat Akan ke Syam. Masa kecil Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan tana-tandanya, salah satunya adalah beliau dinaungi awan saat berjalan. Suatu hari Abu Thalib ingin berdagang ke negeri Syam. Pada saat itu Muhammad kecil berusia 12 tahun, masih terlalu kecil untuk diajak berdagang. Oleh karena itu Abu Thalib memutuskan untuk berangkat sendiri tanpa Muhammad. Tapi, Abu Thalib merasa sangat berat hatinya untuk berjauhan dan meninggalkan Muhammad kecil. Dari Muhammad kecil hingga dewasa beliau sering sekali menemani pamannya untuk berdagang.  Abu Thalib, Muhammad kecil dan rombongan Quraisy lainnya berangkatlah ke negeri Syam. Hari demi hari telah terlewati, tempat demi tempat di lalui, kota Syam sudah di depan mata, hingga rombonganpun ingin berhenti untuk melepaskan lelah dan beristirahat sejenak. Tiba-tiba datanglah seorang Rahib (adalah sebutan orang saleh pada saat itu) keluar dari peristirahatannya mendatangi rombongan

7 Setan

Gambar
ilustrasi by google ✓Setan DULIL = Mengeluh menganggap Allah tidak adil.  ✓Setan HIRAB = untuk mengingatkan kita dengan urusan dunia. ✓Setan KIYAU = Mengajak kita bersikap sombong atau riak sehingga setelah salat kita sudah merasa menjadi orang suci atau orang saleh dibandingkan orang lain ✓Setan KANA' = Mengajak kita berlaku syirik.  ✓Setan NASTAIN = Sama dg Setan KANA ✓Setan TA'ALAI = Menggelincirkan orang untuk melakukan perbuatan dosa dengan cara menyelewengkan perintah Allah SWT.  ✓Setan BI'ALAI= Membuat orang mudah marah dan terkadang marahnya tanpa sebab. Ada juga yg mengatakan jumlahnya ada 10 yaitu Setan IYA dan Setan Mani Wallahua'lam Sumber Kitab Miftahul Jannah, (Terbitan al-Haramain), Hal. 36 Disampaikan Kembali By MRB

Tarawih Asal dan Mulainya

Gambar
Ilustrasi by Google Penamaan dan dikerjakan secara berjamaah berawal pada tahun kedua Hijriah. Menurut catatan serajah dari hadis-hadis yang diamalkan. Rasulullah SAW hanya mengerjakan shalat tarawih di masjid pada tiga malam, yakni malam ke-23, 25, dan 27, setelah itu Nabi tidak keluar lagi. "Alasannya karena ada kekhawatiran shalat tarawih ini akan diwajibkan. Karena ibadah ini luar biasa membludak saat Nabi SAW shalat di masjid. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, saat Sayyidina Umar menuju masjid dan melihat sangat ramai orang yang beribadah. Ironisnya, pada masa itu mereka mengerjakan ibadah shalat tarawih secara sendiri-sendiri dan tidak rapi untuk dilihat. "Sayyidina Umar langsung berijtihad untuk menjamaahkan lagi. Dan sejak saat itulah shalat tarawih berlaku jamaah lagi. Shalat tarawih adalah shalat istirahat, bentuk jamak dari tarwihah yang artinya sekali istirahat. sedangkan ahli Madinah mengganti tawaf itu dengan shalat 4 rakaat tarawih tambahan karena di Madinah