Nabi Muhammad SAW dan Awan
Kisah Nabi Muhammad SAW Kecil Dinaungi Awan Saat Akan ke Syam.
Masa kecil Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan tana-tandanya, salah satunya adalah beliau dinaungi awan saat berjalan.
Suatu hari Abu Thalib ingin berdagang ke negeri Syam. Pada saat itu Muhammad kecil berusia 12 tahun, masih terlalu kecil untuk diajak berdagang. Oleh karena itu Abu Thalib memutuskan untuk berangkat sendiri tanpa Muhammad. Tapi, Abu Thalib merasa sangat berat hatinya untuk berjauhan dan meninggalkan Muhammad kecil. Dari Muhammad kecil hingga dewasa beliau sering sekali menemani pamannya untuk berdagang.
Abu Thalib, Muhammad kecil dan rombongan Quraisy lainnya berangkatlah ke negeri Syam. Hari demi hari telah terlewati, tempat demi tempat di lalui, kota Syam sudah di depan mata, hingga rombonganpun ingin berhenti untuk melepaskan lelah dan beristirahat sejenak.
Tiba-tiba datanglah seorang Rahib (adalah sebutan orang saleh pada saat itu) keluar dari peristirahatannya mendatangi rombongan Quraisy, Abu Thalib, dan Muhammad kecil, dan tiba-tiba dia mengambil tangan Muhammad kecil lalu berkata:
هذا سيد العالمين ! هذا رسول رب العالمين ! هذا يبعثه الله رحمة للعالمين
“Inilah penghulu alam semesta, inilah utusan Rabb alam semesta. Dia diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi alam semesta,” ujar sang rahib.
Para pemuka Quraisypun bingung lalu bertanya, “Apa yang anda ketahui tentang anak ini?”
Rahib pun mengatakan:
إنكم حين أشرفتم من العقبة لم يبق شجر و لا حجر إلا خر ساجدا و لا يسجدون إلا لنبي و إني أعرفه بخاتم النبوة أسفل من غضروف كتفه
“Sesungguhnya ketika kalian muncul dan naik menuju padang bukti, tidak ada satu pun dari bebatuan dan pohon-pohon melainkan bersujud kepadanya dan mereka tidak akan bersujud kecuali kepada seorang Nabi. Dia lah Nabi yang lama dinanti,” jelas Rahib.
“Maksudnya bagaimana?” tanya orang Quraisy ingin lebih tahu.
“Sesungguhnya aku dapat mengetahuinya melalui tanda kenabian yang terletak pada bagian bawah tulang rawan di pundaknya."
Lalu Nabi Muhammad SAW beserta rombongan Quraisy yang lainpun dijamu oleh sang rahib. Telah disiapkan berbagai macam hidangan makanan dan minuman untuk menghilangkan rasa lapar dan haus selama perjalanan. Bahkan, sang rahib pun juga membuatkan makanan buat perbekalan para rombongan untuk dimakan selama perjalanan.
Tatkala Nabi Muhammad SAW dipanggil untuk menemui si rahib. Saat itu pula, ketika Rasulullah berjalan, tiba – tiba saja awan menaungi beliau. Dan Rahib pun semakin yakin dengan kenabian Muhammad SAW.
Yang lebih mencengangkan lagi. Disaat Nabi Muhammad SAW berjalan, selain dinaungi awan, pohon yang sebelumnya menaungi orang Quraisy di tempat duduknya, tiba-tiba saja pohon-pohon itu beralih menaungi Muhammad. Semua orang yg hadirpun dibuat takjub dengan apa yang terjadi. Padahal, mereka belum pernah sekalipun melihat kejadian aneh seperti itu.
“Lihatlah, naungan pohon ini pindah kepadanya (Nabi Muhammad SAW). Bukankah ini suatu mukjizat dan bukan sihir?!” kata Rahib sambil mengucapkan salam perpisahan.
Rasulullah SAW memang memiliki banyak mukjizat untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT kepada umatnya. Selain mampu mengeluarkan air di sela-sela jarinya, beliau juga memiliki mukjizat lain. selain itu Air keringat Rasulullah SAW mengeluarkan Aroma wewangian.
Jangan Biarkan Keberkahan Bulan Ramadhan berlalu sebagaimana tahun² yg lain..carilah keberkahan itu sepuluh malam terakhir di Bulan Ramadhan tahun ini. Kenali Malam yg dimaksud dg keberkahan itu.
Wallahu a’lam bisshowaab.
Disampaikan Kembali
Palembang 19 April 2022
By MRB