وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Sebagaimana dalam Alquran Surah Asy-Syu'araa ayat 80 yang berbunyi:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
"Dan, apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku."
Syekh Nawawi al-Bantani mengisahkan dalam kitab Fathul Majid, bahwa suatu hari, Nabi Musa As mengadukan sakit gigi yang dideritanya kepada Allah. Lalu, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa As untuk mengambil beberapa helai rumput di suatu tempat. "Letakan rumput itu ke gigimu yang nyeri," seru Allah SWT kepada Nabi Musa As
Setelah mengikuti perintah Allah SWT, sakit gigi beliau pun reda dan sembuh.
Setelah beberapa waktu berlalu, sakit giginya kembali kambuh. Tanpa mengadu kepada Allah SWT terlebih dahulu, Nabi Musa As langsung menuju padang rumput yang pernah didatanginya itu.
Dia lantas mengobati giginya seperti yang pernah dilakukannya. Namun, bukannya sembuh, sakit giginya justru semakin parah. Kemudian, Nabi Musa As bermunajat kepada Allah SWT. "Tuhanku, bukankah Engkau memerintahkanku dan menunjukkan kepadaku untuk sakitku ini?” tanya Nabi Musa As.
Allah SWT lantas menjawab, "Aku-lah penyembuh. Aku-lah pemberi kebaikan. Aku-lah yang mendatangkan mudharat dan Aku pula yang mendatangkan kemaslahatan. Pada sakitmu yang pertama, kau mendatangi-Ku dan karenanya Aku sembuhkan penyakitmu. Tetapi, kali ini kau langsung mendatangi rumput itu, namun kau tidak mendatangi-Ku."
Dari kisah tersebut, dapat dipetik pelajaran, bahwa ketika kita tertimpa penyakit, kita perlu mencari obat untuk mengobati penyakit yang diderita, itulah yg kita sebut dengan ikhtiar berobat. Akan tetapi, tidak berhenti pada ikhtiar saja. Manusia hendaknya menyerahkan urusan kesembuhan penyakit itu kepada Allah SWT dan memohon kepada-Nya agar diberi kesembuhan.
Disampaikan Kembali
By MRB