JIN DAN MANUSIA

Rasulullah SAW diutus untuk seluruh Alam, tidak hanya bangsa manusia namun juga kepada bangsa JIN. Tidaklah pernah Rasulullah SAW takut padahal Rasulullah SAW dapat melihat mereka secara langsung. 

Diantara JIN itu ada yg ikut mendengarkan Alquran yg dibaca Rasulullah SAW, kemudian mereka menyampaikan apa yg didengarnya kepada kaumnya dan sebagian kaumnya ada yg percaya dg apa yg disampaikan kaumnya. Sedangkan sebagian yg tidak mempercayainya. Mereka yg percaya akan memperoleh pahala sedangkan yg tidak dan mengingkarinya akan disiksa di Neraka. 

Firman Allah SWT:”Dan sesungguhnya telah kami ciptakan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari JIN dan manusia (mereka yg kafir)”(QS Al-Araf 179)

Suatu Saat Rasulullah SAW berkumpul dg sahabat2 beliau dan tiba2 Rasulullah SAW berkata bahwasanya Rasulullah SAW akan menyampaikan dakwahNya pada bangsa JIN. Dan sekaligus mengajak sahabat2 Rasulullah,  sayangnya tidak ada satupun sahabat yg mau ikut,  ajakan itu diulang Rasulullah SAW hingga kali ketiga. Kecuali Abdullah ibnu Mas’ud. Bersama sahabat Adalah Abdullah ibnu Mas’ud maka Rasulullah SAW pun berangkat untuk dakwahnya pada bangsa JIN.

Hingga sampailah Rasulullah SAW dan sahabat Adullah ibnu Mas’ud disebuah lembah dan Rasulullah SAW memerintahkan sahabat untuk diam ditempat dg membuat garis pembatas agar ia tidaklah keluar dari batas garis yg dibuatNya. Lalu Rasulullah SAW pun menuruni lembah dan terdengar Rasulullah SAW membacakan Alquran, suasana yg tadinya terang menjadi gelap ditutupi awan hitam. Begitu lama sahabat menunggu hingga ia khawatir akan keselamatan Rasulullah SAW dan ia hendak beranjak dari tempatnya semula. Tapi terdengar ketukan tongkat Rasulullah SAW yg memberikan isyarat bahwasanya Rasulullah SAW mengingatkan akan pesanNya. 

Begitu lama Rasulullah SAW tak tanpa hingga sahabat kembali khawatir dan hendak beranjak melihat keadaan Rasulullah SAW. Tapi sekali lagi terdengar ketukan tongkat seolah2 memberikan pesan bahwasanya Rasulullah SAW dalam keadaan baik2 saja dan ia membatalkan niatnya. Berulang2 ibnu mas’ud berpikir akan kembali ke kota dan meminta pertolangan sahabat2 lainnya. Tapi berulang2 ketukan tongkat itu pun berbunyi. Hingga pada akhirnya sekelompok awan hitam itu beranjak meninggalkan lembah, keadaan menjadi sediakala dan taklama muncul Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW berkata “Apakah engkau tertidur?”. Dan ibnu Mas’ud menjawab “tidak ya Rasulullah”. Lega akhirnya melihat kembali Rasulullah tercinta. “Sesungguhnya berulang2 kali aku saya ingin meminta bantuan, tapi berulang kalipun saya mendengar suara tongkatmu ya Rasulullah”. Ternyata keputusan untuk duduk dan diam ditempat ibnu Mas’ud sangatlah tepat pasalnya Rasulullah SAW berkata “bila engkau keluar dari tempatmu aku tidak bisa menjamin keselamatan dari sambaran sebagian mereka”

Di hari yg berbeda pengalaman yg serupa juga terjadi namun kali ini seluruh sahabat dibuat kelabakan. Mereka mencari2 Rasulullah SAW namun tak ada yg tau kebaradaanNya. Seluruh isi kota telah dijelajahi namun tak ada yg bisa menemukan Rasulullah SAW. “Rasulullah telah diculik..Rasulullah telah diculik”, demikian keheboan atas dugaan menghilangnya Rasulullah SAW. Para sahabat mencari2 sang huswatun hasanah itu, waktu terus berlalu namun tak ada seorangpun tau keberadaan ataupun menemunkan beliau. Saat itu suasana panik dan sangat mencekam, semua sahabat khawatir akan keselamatanNya. 

Hingga malam berlalu hasilnyapun tetap nihil, hingga waktu masuk subuh sahabat Rasulullah SAW melihat datangnya beliau dari arah goa Iraq. Merekapun bergegas dan bertanya “Kami kehilangan engkau wahai Rasulullah, dan mencarimu dari kota hingga kelembah tapi tak juga kami tau keberadaanmu, hingga mala m ini menjadi malam yg sangat mencekam bagi kami". Rasulullah SAW menjawab rasa penasaran dan kekhawatiran sahabatnya itu. “Salah satu dari bangsa JIN menemuiku dan meminta aku menyampaikan bacaan Alquran pada kaumnya, akupun pergi bersamanya dan aku membacakan Alquran kepada mereka”. Rasulullah SAW sangatlah pemberani, seorang diri beliau menghadapi kaum JIN dan berdakwah kepada mereka. Betapa Rasulullah SAW pun sangat penyabar. Beliau menuntun para JIN tersebut hingga mereka menjadi muslim bahkan menjadi JIN yg saleh. Sebagaimana manusia, kalangan JIN terbagi menjadi JIN yg beriman dan yg tidak beriman. Yang beriman memilih jalan yg lurus dan taat kepada Allah SWT dan mengikuti petunjuk Rasulullah SAW. Enggan mengganggu manusia sebagaimana JIN yg tidak beriman. Dan enggan membantu tukang meramal untuk mencari tahu hal2 gaib. Tidaklah melakukan perkara2 menyimpang sebagaimana yg diajarkan Rasulullah SAW. Kelak mereka pun akan mendapat balasan surga sebagaimana yg Allah SWT janjikan untuk kaum yang beriman lagi saleh.

Palembang 20 Feb 21

Disampaikan kembali by MRB


Postingan populer dari blog ini

Kamu Muslim

AL-HIKMAH ITU